Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
Berita

Prediksi BMKG, Puncak Musim Hujan Di Tahun 2024-2025

13
×

Prediksi BMKG, Puncak Musim Hujan Di Tahun 2024-2025

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Memasuki puncak musim hujan, intensitas curah hujan meningkat. BMKG merilis prediksi puncak musim hujan yang terjadi di akhir dan awal tahun.
Memahami puncak musim hujan dapat membantu masyarakat lebih siap menghadapi tantangan seperti banjir yang seringkali menyertainya. Lantas, kapan puncak musim hujan terjadi?

Kapan Puncak Musim Hujan?
Mengutip laman BMKG, puncak musim hujan tahun 2024 terjadi pada bulan November 2024-Desember 2024. Kemudian di lanjutkan pada bulan Januari-Februari 2025.

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

Di bandingkan dengan rata-ratanya, musim hujan 2024/2025 akan datang lebih awal dari biasanya. Sementara, kondisi akumulasi curah hujan pada musim hujan di prediksi berada pada kategori normal, yang menunjukkan tidak ada kondisi terlalu basah maupun terlalu kering.

Sebaran Wilayah pada Puncak Musim Hujan
Puncak musim hujan dari November-Desember 2024 terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan Januari-Februari 2025 untuk wilayah Indonesia bagian timur. Berikut sebaran wilayahnya.

November-Desember 2024
– Sumatera
– Pulau Jawa pesisir selatan
– Kalimantan.
Januari-Februari 2025
– Lampung
– Jawa bagian utara
– Sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT,
– Sebagian besar Papua.

Prediksi Perbandingan Puncak Musim Hujan terhadap Normal
Menurut buku Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia oleh BMKG, sebanyak 332 Zona Musim (ZOM) (48%) wilayah akan mengalami puncak yang sama dengan normalnya, yang meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa bagian tengah, Kalimantan bagian utara, Pulau Timor NTT, Maluku Utara bagian utara, dan sebagian besar Papua.

Kemudian, terdapat sebanyak 246 ZOM (35%) yang di prediksi akan mengalami puncak yang maju atau lebih awal dari biasanya, meliputi sebagian kecil dari Sumatera, sebagian besar dari Jawa, Kalimantan bagian tengah, Sulawesi bagian tengah hingga ke utara, Bali, NTB, Maluku Utara bagian selatan, Pesisir Maluku, Kalimana Papua Barat, dan bagian utara Merauke Papua.

Sementara, sebanyak 121 ZOM (17%) di prediksi mengalami puncak yang mundur atau datang lebih lambat di bandingkan biasanya, yang meliputi bagian pesisir timur Kalimantan, sebagian NTT, Sulawesi bagian selatan, bagian tengah dari Maluku, Sorong Papua Barat, dan sebagian besar Papua.

Fenomena La Nina
Menurut prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO), ada potensi terjadi fenomena La Nina pada akhir tahun 2024 hingga Maret 2025. Secara umum, La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia. Meski begitu dampaknya bisa bervariasi di setiap wilayah.

La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut di Pasifik Tengah Ekuator lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini bisa meningkatkan curah hujan di Indonesia jika suhu perairan lokal hangat.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *