Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
Berita

Persentase Pekerja Sektor Pertanian Meningkat, Sebut BPS

59
×

Persentase Pekerja Sektor Pertanian Meningkat, Sebut BPS

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia swasembada pangan sekurang-kurangnya empat atau lima tahun mendatang.

Untuk dapat merealisasikan target tersebut, berbagai upaya perlu dilakukan, mulai memperluas area produksi maupun peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian.

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

Khusus di wilayah Banyuwangi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase pekerja di sektor pertanian di Banyuwangi terus mengalami peningkatan.

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan tersebut. Termasuk berbagai program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menjaring minat menjadi pekerja di sektor pertanian, terutama generasi muda.

Menurut rilis dari BPS Banyuwangi, dari jumlah 1.009.550 penduduk yang bekerja di Banyuwangi per Agustus 2024, sebanyak 330.930 orang atau setara 32,78 persen bekerja di sektor pertanian.

Persentase ini naik dari Agustus tahun 2023 sebesar 31,83 persen. Tepatnya, sebanyak 331.980 orang dari 1.042.980 penduduk yang bekerja di Banyuwangi, setara 31,83 persen alias sekitar 331.980 orang bekerja di sektor pertanian.

Sedangkan pada Agustus 2022 hanya 31,31 persen alias 281.730 orang dari 885.110 penduduk bekerja di Banyuwangi.

Koordinator Jabatan Fungsional Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Nur Hariri mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya telah menggencarkan berbagai program untuk menggaet minat kalangan muda untuk terjun di sektor pertanian.

Salah satunya yaitu pada program Jagoan Tani yang sudah diluncurkan sejak 2018. Program tersebut telah menjaring banyak talenta muda di sektor pertanian.

”Kami ingin menyampaikan bahwa menjadi petani itu keren,” ujarnya pada Kamis (6/12).

Selain program Jagoan Tani yang diselenggarakan setiap tahun, imbuh Hariri, Banyuwangi juga menjadi salah satu dari lima kabupaten/kota di Jatim yang menjadi penyelenggara Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) alias penumbuhan kewirausahaan dan ketenagakerjaan di sektor pertanian.

Program tersebut bertujuan untuk dapat menciptakan wirausahawan muda, dan dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor pertanian.

”Ini program yang sangat baik dari Kementerian Pertanian. Apalagi, salah satu tantangan sektor pertanian adalah persoalan regenerasi,” imbuh Hariri.

Kata Hariri, dalam program tersebut, para peserta diberikan motivasi bisnis, manajemen usaha, literasi keuangan, sampai di dampingi dalam hal permodalan.

Sejak dimulai di Banyuwangi pada Oktober tahun lalu, sampai Kamis (5/12) program ini telah menjaring sebanyak 8.326 pemuda Banyuwangi.

”Sekitar 70 persen yang ikut program ini sudah terjun dalam sektor pertanian,” ujarnya.

Oleh karena itu, Hariri menuturkan Dispertan Banyuwangi akan terus melakukan inovasi program untuk menjaring pekerja-pekerja baru di sektor pertanian.

Terutama dalam hal peningkatan keuntungan dari pertanian. Sehingga harapannya, ke depan akan lebih banyak lagi pemuda yang tertarik di sektor pertanian dan Banyuwangi, dan juga bisa turut andil dalam mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

”Soalnya selama ini kebanyakan pemuda tidak mau terjun di sektor pertanian karena ketidakpastian keuntungan yang didapat. Sehingga, ke depan akan lebih digalakkan lagi program-program untuk mengatasi itu. Harapannya lebih banyak lagi pemuda yang tertarik dan terjun di sektor pertanian,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *