rajawalitujuhnews.com – Aktivitas pelayaran di Selat Bali terganggu oleh cuaca buruk. Sehingga mengakibatkan, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, di tutup sementara pada pukul 12.40 Wita.
Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan bahwa Selat Bali di landa angin kencang dengan kecepatan 30-34 knot dengan di sertai hujan deras. Menurutnya, kondisi ini membuat pelayaran di perairan Selat Bali tidak aman.
“Jarak pandang nakhoda terbatas. Kami utamakan keselamatan seluruh pihak, terutama pengguna jasa, sehingga kami tunda pelayaran,” ungkap Yudha, Minggu (9/2/2025).
Yudha menjelaskan bahwa penutupan tersebut di lakukan lantaran untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang serta awak kapal. Aktivitas pelayaran akan di buka kembali jika cuaca sudah cukup membaik.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan jasa pelabuhan untuk bersabar dan terus memantau perkembangan informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Menurut pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Bali pada 9-11 Februari 2025. Angin umumnya bertiup dari arah barat daya-barat laut dengan kecepatan berkisar antara 4-54 km/jam.
Adapun juga gelombang laut yang tinggi di perairan Selat Bali berkisar antara 1-2,5 meter. BMKG juga menyebutkan bahwa terdapat pola pertemuan dan belokan angin yang berpotensi meningkatkan kecepatan angin di sekitar wilayah Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).