rajawalitujuhnews.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru saja luncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ternyata hal tersebut menjadi celah bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
Terdapat beberapa kepala sekolah di Surabaya yang melaporkan adanya tawaran mencurigakan dari individu yang mengaku sebagai perwakilan perusahaan swasta. Dan ingin mengirimkan sampel makanan untuk program MBG.
Kepala SMP Gita Kirtti (Giki) 2 Surabaya, Ida Christiana, mengungkapkan bahwa ada seorang pria yang mendatanginya dengan menawarkan pengiriman sampel makanan.
Akan tetapi, Ida merasa ragu karena belum ada petunjuk teknis (juknis) dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya mengenai penyaluran Program MBG tersebut.
“Pria itu mengaku bahwa MBG tersebut hibah dari perusahaan. Dan bahkan dia menyebutkan bahwa program ini sudah di jalankan oleh pihak swasta sebelum pemerintah,” kata Ida.
Ida menolak tawaran tersebut, dan menegaskan bahwa seharusnya terdapat proposal resmi yang di kirim ke sekolah jika memang niatnya benar untuk menyalurkan MBG.
“Sampai sekarang, tidak ada proposal yang di kirim. Saya tidak berani gegabah, apalagi belum ada juknis,” tambahnya.
Kepala SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, Wiwik Wahyuningsih, juga mengalami hal yang serupa. Ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari koperasi di Jakarta yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan. Dia meminta data siswa untuk di data sebagai penerima Program MBG.
“Kami tidak tanggapi karena dari Pemkot Surabaya belum ada juknis yang di sosialisasikan,” ujarnya.
Kekhawatiran para kepala sekolah ini tidak tanpa alasan. Di beberapa daerah, sudah terjadi penipuan yang memanfaatkan nama program MBG.
Di Kabupaten Mojoroto, Kediri, terdapat puluhan ibu pelaku usaha katering tertipu oleh penawaran tender yang mencatut nama Kodim 0809/Kediri.
Pelaku tersebut mengaku sebagai pemenang tender, meminta setoran uang jaminan minimal Rp 1 juta dari para pemilik katering.
Di Banyuwangi, sejumlah pemilik warung makan hampir menjadi korban order fiktif.
Seorang pria yang mengaku pegawai kantor kecamatan memesan makanan dalam jumlah besar dan meminta nomor rekening untuk pembayaran. Dan prosedur pembayaran tidak sesuai dengan yang biasa di lakukan oleh kantor kecamatan.
Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Agus Nur Wahid, mengonfirmasi adanya upaya penipuan tersebut.
“Kami mengimbau agar masyarakat menunggu informasi resmi dari TNI dan tidak menanggapi tawaran yang mencurigakan,” katanya.
Wiwik menambahkan bahwa mereka yang mendatangi sekolah dengan dalih program MBG sering meminta data siswa secara rinci.
“Kami jujur resah. Kami hanya menolak jika ada yang demikian,” ujarnya. Para kepala sekolah khawatir jika data yang di berikan di salahgunakan dan dapat membahayakan siswa
Dengan adanya laporan tersebut, pihak sekolah dan masyarakat di himbau untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap tawaran yang tidak jelas. Serta menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait program MBG.