Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
Berita

Manfaat RI Jadi Anggota BRICS Di Jelaskan Purnomo Yusgiantoro

8
×

Manfaat RI Jadi Anggota BRICS Di Jelaskan Purnomo Yusgiantoro

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, yaitu Purnomo Yusgiantoro, mengungkapkan terkait keuntungan Indonesia yang resmi gabung dengan BRICS dari sisi energi.

BRICS merupakan gabungan negara, Brasil, Rusia, China, India, dan Afrika Selatan. Dengan Brasil, menurut Indonesia dapat belajar dalam mengembangkan komoditas perkebunan menjadi energi unggulan. Menurutnya Brasil dulunya tidak ada keunggulan dari sisi energi, akan tetapi negara tersebut memanfaatkan tebunya.

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

“Jadi seperti sekarang biodiesel, CPO ini kan mau tarik menarik untuk energi atau untuk diekspor ya. Nah itu memang keputusan politiknya untuk BRICS,” kata dia dalam diskusi di Menara Global, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Sementara keuntungan dari Rusia, Indonesia melirik sumber energi negara tersebut yang tidak lagi di ekspor ke Eropa. Seperti yang di ketahui bahwa Rusia menjadi negara dengan penghasilan minyak yang cukup besar dan banyak di ekspor.

“Sejak perang Ukraina dengan Rusia itu energi Rusia itu tidak masuk ke Eropa. Mereka berpikir dalah satunya dia memasukkan ke wilayah Asia Pasifik. Nah ini sedang kita bahas apakah kita tangkap kesempatan ini,” terangnya.

Sementara dengan India, Indonesia bisa memanfaatkan kebutuhan batu bara yang besar di negara tersebut. Meskipun Indonesia sendiri merupakan penghasil batu bara yang sangat besar.

“India is the big market untuk batu bara kita. Jadi market terbesar itu untuk batu bara itu China dan India. Tadi saya sampaikan ya, kalau kita tuh net importer minyak ya balance of trade kita besar karena di minyak tetap, tetapi ekspor batu bara,” terangnya.

Kemudian dengan China, negara ini di nilai mau berinvestasi di Indonesia. Kesempatan itu perlu di amankan oleh Indonesia di karenakan sangat bermanfaat juga untuk mendorong ekonomi negara.

“Seperti tadi saya bilang di dalam GDP nomor dua itu kuncinya di investasi, nomor satu di konsumsi. Dan kemudian ekspor impor. Jadi China itu mau untuk bawa uang ke sini. Tapi memang perlu ada divestasi dari investasi,” terangnya.

Terakhir dengan Afrika Selatan, Indonesia dapat belajar bagaimana caranya batu bara di ubah menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Contohnya batu bara yang di ubah menjadi gas atau Dimethyl Ether (DME).

“Nah kita punya batu bara sampai 150 tahun. Can we do that? Yes tapi ada problem itu yang terjadi di Sumatera Selatan kemarin. Apa problemnya? batu bara sudah jadi DME, tapi waktu dia di adu di market, dia kalah dengan LPG. Loh kenapa? karena LPG-nya di subsidi harga, that’s the problem,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *