rajawalitujuhnews.com – Bupati Banyuwangi, Ipul Fiestiandani, targetkan perbaikan jalan dapat di selesaikan sebelum H-3 Lebaran, dengan harapan dapat mencapai 5.000 hingga 6.000 titik jalan yang di perbaiki. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mempercepat perbaikan jalan berlubang tersebut jelang musim liburan Hari Raya Idul Fitri 2025. Terdapat sekitar 1.200 titik jalan berlubang di 45 ruas jalan yang sudah selesai di lakukan pemeliharaan.
“Kami terus memperbaiki jalan dengan memanfaatkan APBD. Hal tersebut merupakan bagian dari perawatan rutin agar masyarakat lebih nyaman dan lancar menjalani Lebaran.” Ujar Ipuk saat meninjau proses penambalan jalan di sejumlah lokasi.
Peninjauan tersebut termasuk Jalan Sayu Wiwit, Kelurahan Temenggungan, dan Jalan Kamboja di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri.
Ipuk menjelaskan bahwa pemeliharaan tersebut rutin di lakukan dengan menambal jalan berlubang menggunakan hotmix agar dapat langsung di lalui kendaraan. Fokus perbaikan tersebut yaitu pada jalan kabupaten yang menjadi jalur utama dan alternatif bagi warga.
Jika anggarannya memungkinkan, Pemkab juga akan lakukan overlay. Menyinggung soal efisiensi anggaran, Ipuk menekankan bahwa pihaknya akan memprioritaskan jalur padat dan alternatif agar pemudik bisa berkendara dengan nyaman dan aman selama libur Lebaran.
“Akan tetapi, karena adanya efisiensi anggaran, maka pembangunan akan di lakukan dengan skala prioritas,” ucapnya.
Plt Sekretaris Dinas PU CKPP Banyuwangi, Ebta Arisandi, menambahkan bahwa hingga saat ini sudah 1.148 lubang jalan di 45 ruas berhasil di tambal. Pengerjaan pemeliharaan jalan tersebut di laksanakan oleh empat unit pelaksana teknis (UPTD) Satgas Jalan Berlubang di empat kecamatan, yaitu UPTD Banyuwangi, Rogojampi, Genteng, dan Bangorejo.
“Setiap UPTD akan meng-cover beberapa wilayah kecamatan sekitarnya. Pada hari ini, setiap UPTD menerjunkan dua tim yang berkeliling untuk melakukan penambalan,” tutur Ebta.
Musriah, seorang warga Jalan Surati, mengaku lega karena tidak lagi was-was akan terjadi kecelakaan akibat pengendara yang menghindari lubang.
“Sering terjadi kecelakaan. Paling parah di bawa ke rumah sakit, sampai di operasi karena patah tulang,” ungkap wanita berusia 70 tahun tersebut.
Hal serupa juga di sampaikan Farida, warga setempat. Ia menyatakan bahwa kecelakaan di wilayah tersebut sering terjadi saat sore hingga malam hari. Penerangan di jalan yang kurang akibat pohon rindang yang menutupi cahaya lampu menjadi salah satu penyebab.
“Alhamdulillah baik, lega saya. Semoga tidak ada kecelakaan lagi di sekitar sini,” harapnya.