Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
Berita

Hadapi Serangan Hama Tikus, Dispertan Sebarkan 421 Burung Hantu di Banyuwangi

14
×

Hadapi Serangan Hama Tikus, Dispertan Sebarkan 421 Burung Hantu di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Hadapi serangan hama tikus, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi melaksanakan pelepasan 421 burung hantu (Tyto Alba).

Hal ini merupakan bagian dari gerakan pengendalian (gerdal) menghadapi serangan hama tikus yang mengancam produksi pangan. Kegiatan tersebut di lakukan secara serentak di 10 kecamatan pada Senin (2/6/2025).

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

“Kami sebar secara serentak di Kecamatan Glagah, Singojuruh, Rogojampi, Genteng, Kabat, Blimbingsari, Giri, Kalipuro, Licin, serta Kecamatan Srono,” ungkap Ilham Juanda, Plt Kepala Dispertan Banyuwangi.

Menurut data Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, serangan hama tikus telah menjadi ancaman serius bagi pertanian di daerah tersebut. Dengan luas area yang di serang mencapai 111,75 hektar dan area waspada seluas 955,50 hektar hingga Mei 2025.

Sehingga, langkah pelepasan burung hantu ini di anggap sebagai solusi alami yang efektif dan ramah lingkungan. Hal ini untuk mengendalikan populasi hama tikus tanpa menggunakan pestisida berbahaya.

“Tikus sendiri dapat menjadi hama yang berkembang pesat karena ketidakseimbangan ekosistem akibat punahnya predator alami seperti ular, burung hantu, dan garangan,” ujar Ilham.

Punahnya predator alami ini berdampak pada pertumbuhan populasi tikus yang semakin cepat. Sehingga, berpotensi merusak tanaman pangan dan mengancam ketahanan panen.

Dari tiga predator tikus yang ada, pelepasan burung hantu di pilih karena keunggulannya sebagai predator alami dengan kemampuan berburu yang tinggi.

“Burung hantu memiliki kemampuan berburu luar biasa. Seperti mendeteksi mangsa dari jarak jauh, menyergap tanpa suara, daya jelajah yang tinggi, serta memiliki pendengaran tajam hingga 500 meter,” tambahnya.

Dengan kemampuan tersebut, burung hantu dapat memangsa antara 2 hingga 4 ekor tikus setiap hari. Bahkan lebih dari 10 ekor tikus dalam satu hari. Daya jelajah burung hantu yang tinggi juga memungkinkan sepasang burung hantu untuk melindungi area seluas 25 hektar tanaman padi, sehingga sangat ekonomis. Namun, satu kelemahan burung hantu yaitu ketidakmampuan mereka dalam membuat sarang.

Oleh karena itu, petani di harapkan menyediakan rumah burung hantu (Rubuha) sebagai tempat bersarang dan berkembang biak.

“Hingga akhir Mei ini, Dinas Pertanian dan Pangan sudah memasang sebanyak 577 Rubuha. Yang nantinya akan di gunakan sebagai tempat tinggal burung hantu di semua Kecamatan sentra padi,” ujar Ilham.

Dengan pelepasan burung hantu dan pemasangan Rubuha. Dispertan Banyuwangi berharap populasi burung hantu dapat meningkat, ekosistem terjaga, dan serangan hama tikus dapat terkendali.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *