rajawalitujuhnews.com – Salah satu warga yang sudah lanjut usia (lansia) di Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial EJH tewas tertabrak truk dalam sebuah kecelakaan di Jalan Raya S. Parman, Senin (21/4/2025) siang.
Pria berusia 65 tahun tersebut tengah melakukan perjalanan dengan sepeda motor menuju arah Kota Banyuwangi. Awalnya, dia berkendara di belakang sebuah truk yang di kemudikan AR (43).
“Sesampainya di tempat kejadian, kendaraan sepeda motor yang di kendarai EJH mendahului kendaraan truk dari arah kiri,” kata Kanit Gakkum Polresta Banyuwangi, Ipda Andi Restu Darmawan. Naas, EJH tak mengetahui bahwa di jalur tersebut ada mobil yang tak di ketahui identitasnya tengah parkir di sebelah kiri jalan.
EJH yang kaget berusaha menghindar ke kanan. Akan tetapi, sepeda motornya membentur bodi truk yang membuatnya terjatuh dan terlindas ban truk bagian belakang.
“Akibat kecelakaan tersebut, pengendara motor meninggal dunia di TKP,” kata Andi. Peristiwa tersebut menjadi pengingat bahayanya menyalip kendaraan dari sebelah kiri, baik di jalan raya maupun jalan tol.
Selain melanggar aturan, hal tersebut juga sangat berbahaya bagi para pengendara. Hal tersebut juga telah terbukti bisa menyebabkan kecelakaan. Sebelumnya, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan bahwa pengendara yang hendak menyalip harus paham sudut blind spot kendaraan yang hendak di salip. Dengan mempertimbangkan sudut blind spot, pengemudi biasanya lebih sadar bila di dahului dari sisi kanan di banding kiri.
Menyalip dari sisi kiri akan membuat pengendara terlalu mepet dengan bahu jalan. Sementara, bahu jalan di desain tidak untuk menjadi tempat melaju dengan kecepatan tinggi, apalagi untuk menyalip. Selain itu, di sebelah kiri jalan terdapat banyak obyek-obyek yang statis seperti kendaraan yang melambat atau berhenti. Seperti angkutan umum yang menurunkan atau menaikkan penumpang. Sehingga, jika tetap menyalip dari kiri, obyek-obyek ini bisa membahayakan diri sendiri bahkan orang lain.
