Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
News Kalteng

BMKG Ungkap Penyebab Angin Kencang di Banyuwangi

111
×

BMKG Ungkap Penyebab Angin Kencang di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena badai angin yang terjadi di Banyuwangi, di pengaruhi munculnya Bibit Siklon Tropis. Fenomena angin kencang tersebut melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya pada Minggu (9/2/2025)

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan citra satelit, muncul Bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 18.9 knot atau 35 km/jam. Sehingga, berdampak terjadi angin kencang di Banyuwangi.

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

“Bibit siklon tersebut bergerak ke arah barat dan barat daya. Sehingga, berpengaruh terhadap cuaca serta angin yang terjadi di sebagian besar wilayah di Jawa Timur,” kata Ganis, Minggu (9/2/2025).

Ganis menyebutkan bahwa bibit siklon tersebut berpotensi berkembang selama 24 jam mendatang menjadi siklon tropis sedang. Keberadaan bibit siklon dan siklon ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, dan angin kencang. Serta juga dapat terjadi gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia.

Peningkatan kecepatan angin juga masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur. Karena adanya Siklon Tropis Taliah yang di prakirakan masih bertahan hingga beberapa hari kedepan. Kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut. Kecepatan angin tersebut hingga mencapai 30 knot (54 km/jam). Peningkatan kecepatan angin tersebut juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

“Di selatan Jawa maupun di Selat Bali yang menjadi rute penyeberangan kapal, ketinggian gelombang relatif sedang yakni 1,25 – 2,5 meter,” jelas Ganis.

Ganis menyebutkan bahwa BMKG telah menerbitkan imbauan yang berkaitan tentang potensi cuaca ekstrem. Hal ini telah di prediksi terjadi pada tanggal 7-16 Februari. Saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat di Jawa Timur untuk tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung pada periode 7-16 Februari 2025,” ungkap Ganis.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *