rajawalitujuhnews.com – Laita Ro’ati Masykuroh mengharumkan nama Banyuwangi dan Indonesia. Kiper timnas putri asal Dusun Ringinmulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, itu mencatat sejarah dengan dinobatkan sebagai kiper terbaik (Best Goalkeeper) di Piala AFF Putri 2024.
Laita menjadi salah satu kunci kesuksesan Garuda Pertiwi, dan dapat menjuarai turnamen tersebut usai mengalahkan Kamboja 3-1 di partai final.
Salis Ali Muhyidin, memberikan ucapan selamat kepada Laita yang dinobatkan sebagai kiper terbaik di Piala AFF Putri 2024.
“Terima kasih, Mas. Lega rasanya. Latihan beberapa bulan akhirnya terbayar,” ujar Laita menjawab pesan singkat wartawan Radar Banyuwangi Salis Ali Muhyidin.
Perempuan kelahiran 19 Oktober 1999 tersebut berkesempatan menjadi pemain tamu dalam sebuah turnamen sepak bola di Dusun Darungan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu.
Dalam kesempatan itu, Laita yang baru lulus dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang bercerita tentang perjalanannya sampai dipanggil Satoru Mochizuki, kepala pelatih Timnas Sepak Bola Perempuan Indonesia.
Laita mengisahkan, sejak kecil dia lebih suka bergaul dengan teman laki-laki. Tidak heran, jika sepak bola menjadi olahraga yang tidak asing baginya.
”Pada waktu sekolah di MI Al Hidayah Desa Ringintelu dan MTsN 9 Banyuwangi, saya sudah kelihatan tomboy,” ungkapnya saat ditemui pada Rabu lalu (25/9).
Dia mampu menjaga gawang Indonesia dengan penampilan solid, termasuk aksi heroiknya di semifinal pada saat melawan Singapura yang membuat Indonesia melaju ke final dengan catatan kebobolan minim.
Sejak kecil, Laita dikenal sebagai anak tomboy yang senang bermain sepak bola bersama teman-teman laki-laki di kampungnya.
Meski menunjukkan bakat di lapangan hijau, orang tua Laita awalnya merasa ragu dengan pilihannya. Mereka khawatir pergaulan dengan mayoritas laki-laki akan memengaruhi masa depannya, apalagi karir sebagai atlet dianggap tidak stabil.
Untuk menuruti keinginan keluarganya, Laita melanjutkan pendidikan di bidang akuntansi di SMKN 1 Tegalsari. Akan tetapi, kecintaannya pada dunia olahraga tak pernah pudar, dan ia akhirnya memilih jalan berbeda setelah lulus.
Setelah lulus SMKN pada bidang akutansi, Laita memutuskan melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Keputusan tersebut menjadi titik balik yang membawanya lebih dekat dengan mimpi di dunia sepak bola.
Selama kuliah, Laita bergabung dengan tim futsal kampus pada tahun 2019. Dia langsung dipercaya mengisi posisi penjaga gawang, di mana bakat alaminya mulai terlihat jelas.
Bakatnya mulai menarik perhatian beberapa tim amatir di Malang, termasuk salah satunya yaitu Banteng Muda. Klub tersebut menjadi pijakan awal bagi Laita untuk membangun karir sepak bola profesionalnya.
Puncaknya adalah ketika bakat Laita dilirik oleh pemandu bakat dan pelatih Timnas Putri Indonesia. Pada akhirnya, dia dipanggil bergabung dengan tim nasional yang saat itu ditangani pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki.
Panggilan ke timnas menjadi momen besar dalam hidup Laita. Meskipun awalnya mendapat respons ragu dari orang tuanya, akan tetapi mereka akhirnya memberikan dukungan penuh setelah melihat semangat dan dedikasi Laita.
Bersama timnas, Laita terus berlatih keras untuk meraih posisi kiper utama. Dalam setiap pertandingan, dia menunjukkan performa gemilang dengan refleks yang cepat, positioning yang baik, dan mental yang kuat.
Selain di lapangan, Laita juga aktif memberikan motivasi kepada generasi muda, terutama perempuan. Dia ingin menunjukkan perempuan juga bisa berprestasi di dunia olahraga, termasuk sepak bola yang selama ini didominasi laki-laki.
Bagi Laita, perjalanan menuju kesuksesan tidak pernah mudah, tetapi semua itu sepadan dengan hasil yang kini dia raih.
Dia terus mengingatkan para pemain muda untuk bekerja keras, tetap rendah hati, dan tidak pernah menyerah pada mimpi mereka.
Dengan usia yang baru menginjak 24 tahun, Laita masih memiliki banyak waktu untuk mengembangkan karirnya. Dia bertekad untuk membawa Timnas Putri Indonesia meraih lebih banyak prestasi di masa depan.