Scroll untuk baca artikel
Biru-dan-Merah-Geometris-Tebal-Berita-Terkini-Kabar-Ekonomi-Video-Seluler
Example floating
Example floating
Biru-dan-Emas-Modern-Tabligh-Akbar-Isra-Miraj-Banner-468-x-200-mm
Berita

Perkuat Komitmen Lestarikan Budaya Lokal, Alas Purwo Gelar Jamasan Pusaka dan Wayang Kulit

51
×

Perkuat Komitmen Lestarikan Budaya Lokal, Alas Purwo Gelar Jamasan Pusaka dan Wayang Kulit

Sebarkan artikel ini
Red-Gold-Festive-Happy-New-Year-2025-Greeting-Video-468-x-216-piksel-1

rajawalitujuhnews.com – Gelar Kewilujengan Jamasan Pusaka, Penyerahan Pusaka Alas Purwo, dan Pagelaran Wayang Kulit sukses di selenggarakan di Wisata Religi Patirtan Sumbergedang Alas Purwo. Acara ini merupakan wujud pelestarian tradisi dan budaya lokal yang di wariskan secara turun-temurun. Hal ini sekaligus menjadi momentum penting dalam menjaga warisan leluhur. Minggu malam (13/07/2025) pukul 19.00 WIB.

Acara yang di padati oleh masyarakat adat Alas Purwo dan pengunjung ini di hadiri berbagai tokoh penting. Di antaranya perwakilan Dandim 0825/Banyuwangi Kapten Inf Gunoto, perwakilan Bupati Banyuwangi yang di wakili Camat Tegaldlimo Trisetia Supriyanto, S.STP., M.S.i., Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Suryono Bintang Samudra SP., M.Si., Dewan Penasehat Rajawalitujuhnews yang mendampingi Mantan Bupati Banyuwangi periode 2005-2010 Ibu Dr. Ratna Ani Lestari, S.E., M.M., Kapolsek Tegaldlimo Iptu Sadimun, S.H., Pimpinan Masyarakat Adat Alas Purwo Gus Fahru Singomanjat, dan berbagai jajaran pemerintahan serta aparat keamanan lainnya.

Coklat-Kuning-Minimalis-Promosi-Makanan-Ikan-Bakar-Cerita-Instagram

Makna di Balik Setiap Prosesi. Acara tersebut di mulai dengan Gelar Kewilujengan Jamasan Pusaka. Sebuah ritual pembersihan pusaka yang melambangkan penghormatan terhadap benda-benda bersejarah yang memiliki nilai sakral.

Ini di lanjutkan dengan Penyerahan Pusaka Alas Purwo yang menjadi simbol regenerasi dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian warisan budaya. Puncak acara di meriahkan dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Eddi Siswanto dari Jember yang membawakan lakon “Petruk Dadi Ratu”.

Gus Fahru Singomanjat (Pimpinan Masyarakat Adat Alas Purwo) menyampaikan, “Malam ini adalah malam yang penuh berkah. malam di mana kita bersama-sama melestarikan adat dan budaya leluhur kita. Jamasan pusaka bukan hanya sekadar membersihkan benda, melainkan membersihkan diri kita dari segala hal yang tidak baik. Mendekatkan diri pada kebaikan, dan menjaga tradisi. Penyerahan pusaka Alas Purwo ini adalah simbol tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga dan merawat warisan yang tak ternilai harganya ini. Semoga melalui pagelaran wayang kulit ‘Petruk Dadi Ratu’ ini, kita dapat memetik pelajaran berharga tentang kepemimpinan yang amanah, kejujuran, dan keadilan, sesuai dengan ajaran luhur nenek moyang kita.” Tuturnya.

Trisetia Supriyanto, S.STP., M.S.i. (Camat Tegaldlimo, Mewakili Bupati Banyuwangi) mengucapkan, “Atas nama Bapak Bupati Banyuwangi, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara yang luar biasa ini. Kegiatan jamasan pusaka dan pagelaran wayang kulit ini merupakan bentuk nyata komitmen kita dalam melestarikan kekayaan budaya Banyuwangi. Alas Purwo bukan hanya sekadar hutan, tapi juga menyimpan nilai-nilai spiritual dan historis yang harus terus kita jaga. Lakon ‘Petruk Dadi Ratu’ mengajarkan kita tentang bagaimana seorang pemimpin yang sederhana dan jujur mampu membawa kebaikan bagi rakyatnya. Ini adalah pesan yang sangat penting bagi kita semua, khususnya dalam menjalankan pemerintahan, untuk selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan melayani dengan tulus.” Ucapnya.

Secara terpisah, Dr. Ratna Ani Lestari, S.E., M.M. (Mantan Bupati Banyuwangi Periode 2005-2010) turut menyampaikan pesannya. “Saya sangat bangga melihat semangat masyarakat Alas Purwo dalam melestarikan tradisi luhur ini. Jamasan pusaka dan pagelaran wayang kulit adalah cerminan kekayaan budaya yang harus terus di jaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Di tengah gempuran modernisasi, mempertahankan identitas budaya adalah hal yang krusial. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menghargai warisan nenek moyang kita.” Tandasnya (Bangun)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *