Rajawalitujuhnews.com – Polemik dugaan pencemaran lingkungan oleh pabrik penggilingan padi yang di duga menyebabkan beberapa murid SDN II Buluagung dan TK mengalami gatal gatal dan sesak nafas terus berlanjut, Selasa, 22/04/2025.
Menindaklanjuti perkara tersebut, Camat Siliragung Henry Suhartono dan Pemdes Buluagung dalam hal ini Kades Buluagung Ipong Dermawan, S.H di dampingi Babin kamtibmas, Babinsa Desa Buluagung mengadakan pertemuan mediasi di Balai Desa Buluagung.
Hadir dalam mediasi Kepala Sekolah SDN II Buluagung, Ketua LPK-IB (Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia Banyuwangi) Rocky J Sapulette, unsur masyarakat dan perwakilan dari penggilingan padi Bu Lilis.
Dalam kesempatan tersebut Mitro Kadus Pecemengan , Desa Buluagung menyampaikan bahwa memang dampak yang di timbulkan oleh penggilingan padi di rasakan oleh murid murid TK, SD yang kebetulan sangat berdekatan dengan perusahaan penggilingan padi tersebut.
“Terkait dugaan polusi udara yang di timbulkan oleh operasional penggilingan padi memang betul betul di rasakan oleh murid murid TK, SD,” ucapnya.
“Kami berharap hal tersebut agar segera di carikan solusi terbaik,”jelasnya.
Ketua LPK-IB Rocky J Sapulette menegaskan bahwa permasalahan dugaan polusi ini memang harus segera di tindaklanjuti agar segera di temukan solusi “Kasihan pada anak anak murid yang terganggu kegiatan belajarnya akibat polusi tersebut,” paparnya.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak Komite dan pihak Pabrik, pihak Pabrik mengaku juga akan bertanggung jawab apabila nantinya terjadi efek gatal gatal ataupun penyakit lain yang di akibatkan oleh polusi pabrik. Kami juga akan melakukan langkah langkah preventif dengan menanam pohon di seputaran Sekolah,”jelas Kepala Sekolah SDN II Buluagung Siti.
Sementara pihak Pabrik yang di wakili Bu Lilis menyampaikan “Penggilingan ini masih baru aktif setelah bertahun tahun berhenti. Selama ini kami masih uji coba, peralatan kami masih banyak yang mungkin perlu di perbaiki. Apabila dalam proses uji coba ini masih banyak kekurangan kami akan melakukan perbaikan perbaikan”,paparnya.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak SD II Buluagung bahwa selama ini belum pernah terjadi efek gatal gatal yang di sebabkan oleh dugaan polusi oleh operasional uji coba pabrik. Kami juga membuka diri terhadap pihak pihak yang merasa terdampak. Terkait perizinan kami juga telah memperbarui ijin, setelah ijin yang lama sudah tidak aktif, dan ijin yang baru pun NIB sudah keluar,”paparnya.
“Dalam mediasi ini kita sudah sama sama mendengarkan bahwa pihak Sekolah dan pihak Pabrik telah saling komunikasi dan tidak ada keberatan, jadi tidak ada yang perlu di permasalahkan. Untuk Pak Kadus Pecemengan mohon di bantu pihak Pabrik untuk mengadakan pembenahan pembenahan instalansi operasional pabrik,”pungkas Camat Siliragung. Tim.
