rajawalitujuhnews.com – Angin kencang di sertai hujan deras masih melanda wilayah Kabupaten Banyuwangi sejak Minggu (9/2/2025) hingga hari ini, Selasa (11/2/2025). Sehingga, mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sejumlah pohon tumbang.
Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, masih terus menerima laporan masuk dengan adanya kerusakan akibat angin kencang tersebut.
Kurang lebih ada sekitar 52 kejadian pohon tumbang sejak Minggu (9/2/2025) yang terjadi di beberapa tempat. Antaranya yaitu wilayah Banyuwangi kota, Kecamatan Rogojampi, Cluring, Genteng, Srono, Singojuruh, Kabat, Licin dan ada beberapa daerah lain
Sedangkan jumlah rumah warga rusak akibat terdampak angin kencang tersebut, tercatat kurang lebih ada 53 rumah.
“Saat ini kami masih menerima laporan akibat angin kencang mulai dari pohon tumbang hingga rumah warga yang mengalami kerusakan,” kata Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto Selasa (11/2/2025)
Untuk sementara, kata Danang, total kerugian material imbas dari fenomena tersebut masih belum bisa terhitung. Di karenakan laporan-laporan yang masuk imbas bencana ini masih terus ada.
“Belum ada hitungan kerugian material akibat fenomena ini, karena masih ada laporan yang masuk. Nanti akan kita hitung” ucapnya.
Danang berharap, masyarakat tetap waspada adanya potensi fenomena yang sama dan masih terus berlangsung. Bahkan, adanya potensi bencana lainnya yang kemungkinan terjadi seperti bencana Hidrometeorologi. Di karena ini masih dalam puncak musim penghujan.
“Tetap waspada dampak adanya cuaca ekstrim yang masih terus terjadi,” pesanya.
BMKG Prediksi Hujan dan Angin Kencang hingga Tiga Hari
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Ibnu Haryo memprediksi bahwa fenomena hujan di sertai angin kencang ini masih akan berlangsung dalam 3 hari ke depan yaitu 14 Februari 2025.
Terjadinya fenomena ini, Ibnu menambahkan, di pengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 96S. Hal tersebut seperti yang terpantau berada di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
“Selama periode ini, musim hujan umumnya terjadi pada siang, sore dan bisa terjadi pada malam hari. Hal tersebut terjadi akibat dari pembentukan awan Cumulonimbus,” ujarnya.
Di ketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 96S bergerak dengan kecepatan angin maksimum yang terpantau sekitar 25 knot atau 46 km/jam. Di tambah tekanan minimum sekitar 998 hPa yang pergerakan ke arah Selatan – Barat Daya.
Adanya potensi Bibit Siklon Tropis 96S berkembang menjadi siklon tropis dengan kategori Sedang sampai Tinggi. Potensi tersebut mampu menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga selatan Nusa Tenggara Timur.
“Hal ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang, dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia,” terang Ibnu.
“Potensi itu juga membentuk daerah pertemuan angin atau konfluensi dari Laut Jawa Timur bagian timur. Termasuk membentuk daerah perlambatan angin atau konvergensi dari perairan selatan Jawa Timur hingga perairan selatan NTT,” imbuhnya.
Selain itu, peningkatan kecepatan angin masih berpotensi bertambah di wilayah Jawa Timur. Termasuk Banyuwangi akibat adanya Siklon Tropis Taliah. Dengan kecepatan angin 40 knot atau 74 Km/jam dan tekanan 992 hPa memiliki kategori 1. Kecepatan angin tersebut berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.
“Kami mengimbau agar terus waspada dalam beberapa hari kedepan. Terlebih Banyuwangi masih dalam periode puncak musim penghujan di bulan Februari hingga April yang di prakirakan masuk musim peralihan atau pancaroba,” tutur Ibnu.