rajawalitujuhnews.com – Polisi akan terus mendalami kasus pembunuhan ayah oleh anaknya dengan cara yang sangat mengenaskan dengan memenggal kepalanya. Peristiwa ini terjadi di Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Puger, Jember, Senin (27/1) lalu. Motif awal di duga sang anak, AR, yang berusia 18 tahun, kecanduan game online dan mengamuk lantaran permintaannya membeli sepeda motor tidak di turuti oleh sang ayah Zaini Arifin, 60.
Hasil perkembangan, di duga terdapat faktor lain dari peristiwa pembunuhan tersebut. Pelaku di duga mengalami teror dan merasa terus di pantau oleh hacker. Hal tersebut berdasarkan informasi sejumlah saksi yang berasal dari keluarganya.
Akibat merasa terus di awasi oleh hacker, pelaku menjadi lebih sering mengurung diri di kamar. AR pun menunjukkan tanda-tanda depresi tersebut hingga mengalami gangguan kepribadian. Ia juga menjadi paranoid atau memiliki kecurigaan yang berlebih.
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengaku masih terus mendalami kebenaran motif peristiwa tersebut.
“Kami masih dalami informasi (di teror hacker, Red) itu, karena informasi tersebut di sampaikan oleh pihak keluarga dan harus kami pastikan kembali kebenarannya,” ujar Bayu, Kamis (30/1).
Hingga kini, pelaku AR, masih berada di RSD dr. Soebandi Jember untuk menjalani perawatan intensif. AR terpaksa di rujuk dari RSD Balung ke RSD dr. Soebandi, di karenakan menderita luka sayatan sepanjang 7 centimeter pada bagian leher jakun mengenai area pernapasan. Luka tersebut di dapat AR setelah berniat bunuh diri setelah memenggal kepala sang ayah.
Bayu mengatakan, polisi belum bisa meminta keterangan lebih lanjut terhadap AK karena kondisinya yang belum memungkinkan. Terlebih, AK hanya membuka diri untuk berbicara kepada keluarganya saja.
Meskipun begitu, Bayu memastikan bahwa pihaknya telah mengamankan handphone milik AK, sebagai barang bukti untuk pengembangan kasusnya dan mendalami motif yang sebenarnya.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. AR, 18, seorang remaja memenggal kepala ayah kandungnya sendiri Zaini Arifin, 60.
Salah seorang warga yang tak ingin di sebutkan namanya menceritakan, pelaku AR terlihat lebih sering marah belakangan ini. Bahkan tidak sedikit warga melihat AR bertikai dengan ayahnya.
Pertengkaran tersebut pun memuncak. Saat kejadian, pihak keluarga berusaha mencari pertolongan warga untuk melerai pertikaian itu.
Namun siapa sangka, warga malah di kejutkan dengan di temukannya tubuh Haji Zen, sapaan Zaini Arifin, telah tergeletak tanpa kepala.
Tubuh Zen, di temukan sekitar 50 meter dari rumahnya. Sementara kepalanya terpisah berjarak 50 meter dari tubuhnya. Pemilik toko bangunan itu tewas di tangan anaknya sendiri.
Tak berhenti di situ, pelaku AR tetap mengamuk dan membuat suasana kampung mencekam. Warga yang hendak menenangkannya jadi sasaran.
Seorang warga terluka karena sabetan parang yang juga di gunakan AR untuk menghabisi nyawa ayahnya.
AR mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri. Di tengah aksi tersebut, warga langsung membekuk AR.
Untungnya, bantuan dari Polsek Puger segera datang. Polisi bersama warga langsung membawa AR ke RSD Balung untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan jenazah Zaini di bawa ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember.